Posts

Episode 8 - Analisis Kebutuhan Kreator

Image
Gambar: Analisis Kebutuhan Kreator (Ilustrasi kaca pembesar dari Canva) Selamat datang di Akbar Corat - Coret. Pada episode sebelumnya, telah dibahas tentang judul cerita berepisode dalam rangkaian membangun alat untuk kreator yaitu Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak atau Software Development Life Cycle (SDLC) . Untuk episode kali ini akan membahas tentang tahapan kedua dalam SDLC yaitu analisis kebutuhan. Pada fase analisis kebutuhan, pengembang menyadari bahwa setiap pelaku usaha memiliki kendala yang berbeda - beda sehingga pengembang perlu menentukan fokus masalah apa yang ingin diselesaikan terlebih dahulu. Saat ini pelaku usaha dalam melakukan promosi lewat media sosial. Apa yang dilakukan oleh pemilih usaha sudah tepat karena mereka telah menggunakan alat seperti media sosial dalam mempromosikan karyanya. Namun media tersebut memiliki keterbatasan khususnya tentang bagaimana calon pembeli menemukan karya pelaku usaha dengan syarat memiliki media tersebut. Dari hasil anali...

Episode 7 - Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak

Image
Gambar 1: Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (ilustrasi siklus dari Canva) Pada episode sebelumnya, penulis telah membahas tentang sasaran produk yang perlu ditentukan di awal. Setelah menuliskan 6 episode dalam rangkaian pembuatan alat bantu untuk kreator, penulis merasa bahwa tulisan berepisode memerlukan adanya gambaran alur cerita. Gambaran alur tersebut dapat membuat cerita lebih terarah dan terukur. Oleh sebab itu, penulis menambahkan judul tentang metodologi Software Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak. SDLC merupakan kerangka kerja yang digunakan dalam membangun perangkat lunak. Tujuan dari SDLC adalah mengurangi risiko proyek dan memastikan perangkat lunak yang dibangun dapat memenuhi harapan pihak yang terlibat dalam proses pembuatan perangkat lunak termasuk pelanggan. Metodologi ini meliputi serangkaian tahapan yaitu perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengembangan, pengujian, implementasi dan pemeliharaan. Dengan a...

Episode 6 - Memaparkan Sasaran Produk

Image
Gambar 1: Pemaparan Sasaran Produk (Ilustrasi sasaran dari Canva)     Episode 6 ini akan membahas tentang kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang meramu nilai - nilai inti produk  yaitu menentukan sasaran produk lima tahun kedepan. Waktu begitu penting karena tidak dapat diulangi. Dikarenakan keterbatasan waktu tersebut, penggunaannya perlu dikelola dengan baik supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sasaran bak seperti ukuran capaian dalam kurun waktu tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan.   Untuk diketahui penentuan sasaran merupakan salah satu usaha dalam mencapai apa yang ingin dicapai di masa depan. Ketika hasil akhirnya tidak sesuai harapan maka kita tetap mendapat pembelajaran atas pengalaman yang diperoleh agar dapat digunakan dalam membuat sasaran yang lebih baik kedepannya. Adapun sasaran dari produk yang akan dibangun tahun 2025 hingga 2030 diantaranya: 80% pengguna mempublikasikan minimal 1 artikel per bulan. Satu dari seribu pengguna me...

Episode 5 - Meramu Nilai - Nilai Inti pada Produk

Image
Gambar 1: Ilustrasi Jamu dari Canva Setelah menerangkan tentang visi dan misi produk pada tulisan sebelumnya, pada episode 5 kali ini akan membahas tentang nilai - nilai yang digunakan dalam membangun produk. Penentuan nilai - nilai ini disusun di awal sebagai pedoman dalam menjalani hubungan dengan pihak terkait seperti pengembang, pelanggan, pemasok dan pemerintah. Nilai - nilai inti diambil dari prinsip dari Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Nilai - nilai tersebut yaitu pertama, transparansi ( transparency ) yaitu keterbukaan informasi bagi seluruh pemangku kepentingan. Selanjutnya, Pertanggungjawaban ( accountability ) yaitu kejelasan fungsi, peran dan pertanggungjawaban pengelola dan pengawas atas hasil kerjanya. Kepatuhan ( responsibility ) yaitu kepatuhan akan pelaksanaan tugas terhadap hukum, etika dan komitmen lingkungan. Kemandirian ( independency ) yaitu pengelolaan secara profesional tanpa ada pengaruh eksternal, serta Kewajaran ...

Episode 4 - Menentukan Visi dan Misi Produk

Image
Gambar 1: Ilustrasi dari Canva Halo teman - teman Akbar Corat - Coret. Setelah menentukan fokus jenis usaha yang dipilih pada episode 3 sebelumnya, pada tulisan kali ini akan membahas tentang perlunya membuat visi dan misi produk. Ide perlu diturunkan menjadi tindakan yang memerlukan arah di masa depan. Penunjuk arah bisa dituliskan pada visi dan misi produk. Visi dan misi tersebut dapat berguna dalam memandu setiap keputusan yang akan dipilih. Melalui tulisan ini penulis akan berbagi tentang visi dan misi dari produk yang nantinya akan dibangun. Visi: "Menyediakan wadah untuk kreator dalam berkarya seluasnya dan melestarikan lingkungan terdekatnya." Misi: Membuat alat bantu bagi kreator dalam memperluas jangkauan pasarnya. Mendorong kreator menuju pengembangan usaha yang ramah lingkungan. Hal tersebut di atas merupakan visi dan misi dari produk yang akan penulis bangun nantinya. Ketika teman - teman melihat adanya kesamaan arah atau melihat adanya ketertarikan untuk men...

Episode 3 - Memilih Fokus Solusi kepada Kreator Produk Sendiri

Image
Gambar Ilustrasi menggunakan Canva Setelah tahapan pemaparan respon dari pemilik UMKM  dari pemilik usaha UMKM pada tulisan sebelumnya, pada episode ketiga ini pengembang akan membahas tentang penentuan jenis usaha yang dipilih sebagai fokus utama solusi perangkat lunak web yang akan dibangun. Pada saat wawancara kepada responden, pengembang mewancarai berbagai jenis usaha yang terdekat dengan tempat tinggal saya yaitu mulai dari penjahit, tukang cukur, penjual ikan dan hingga toko kelontong. Melalui tulisan ini akan diceritakan tentang cara kerja dari setiap kelompok jenis usaha dan fokus jenis usaha yang dipilih. Selama membaca ulang tentang hasil wawancara, saya mengamati bahwa terdapat dua jenis usaha yaitu pengusaha yang membuatkan pesanan pelanggan dan dijual langsung kepada pembeli (contohnya: penjahit) dan pelaku usaha yang menyediakan barang jadi kepada pelanggannya (contohnya toko kelontong). Usaha pertama membutuhkan alur yang lebih panjang yaitu menyediakan, mengolah da...

Respon Pemilik UMKM dari Wawancara Kebutuhan Perangkat Lunak

Image
Foto Ilustrasi dari Unsplash Halo pembaca Akbar Corat - Coret, Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas tentang keinginan pribadi saya untuk membuat karya dengan  Membangun Perangkat Lunak untuk UMKM Bagian 1 . Melalui tulisan ini saya akan berbagi  tentang kelanjutan akan artikel pertama tersebut. Saya melalukan wawancara terkait dengan pencatatan stok dan transaksi keuangan. Dengan adanya wawancara ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sekarang tentang usaha yang dijalankan oleh pelaku UMKM. Dididapatkan temuan bahwa sebagian besar pemilik usaha tidak menulis catatan stok karena mereka tidak merasa perlu akan pencatatan stok. Mereka hanya mengecek stok ketika dibutuhkan saja yaitu ketika ada pembelian baru. Namun terdapat sesuatu temuan yang berbeda ketika terkait dengan pendapatan usaha. Sebagian besar mencatat pendapatan hariannya hari itu agar dapat digunakan untuk modal selanjutnya. Cara menuliskan pendapatannya menggunakan buku tulis. Tantangan yang dialami oleh pemilik ...